Apa Itu Saham: Definisi, Jenis, Keuntungan dan Resiko

Apa itu saham: Definisi, Jenis, Keuntungan dan resiko



Apa itu saham, masih banyak masyarakat di Indonesia yang masih awam terhadap investasi saham. Saham adalah salah satu instrumen investasi.

Saham adalah bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan atau bukti penyertaan modal. Pemegang saham atau investor juga memiliki hak untuk mendapatkan deviden sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya.

Dengan memegang tangan, Apakah individu maupun badan bisa mengklaim kepemilikan pada suatu perusahaan terbuka atau perusahaan tertutup. Artinya, pemegang saham atau investor berapapun jumlah lembar yang dimilikinya berhak hadir dalam rapat umum pemegang saham (RUPS). Salah satu cara untuk membeli saham perusahaan adalah seseorang harus membelinya di pasar modal.

Dikutip Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi), equity (saham), reksadana dan instrumen lainnya.

Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain dan sebagai sarana bagi kegiatan investasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terikat lainnya.

Jenis saham

Dikutip dari laman otoritas jasa keuangan (OJK), saham di Bursa Efek Indonesia terbagi menjadi 9 sektor yakni pertanian, pertambangan, industri dasar dan kimia, dan industri mesin, industri barang konsumsi, properti dan konstruksi, infrastruktur dan transportasi, keuangan dan perdagangan jasa dan investasi.

Selain dibagi per sektor, saham juga terbagi berdasarkan prioritas pembagian keuntungan ke pemegang saham (deviden), jenis saham terbagi menjadi dua yaitu itu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock).

Keuntungan membeli saham

Ada dua keuntungan membeli saham bagi para pemegang saham atau para investor yakni capital gain dan deviden.

Layaknya membeli suatu usaha bersama, keuntungan yang dapat kita peroleh pada saat membeli saham adalah kenaikan nilai dari usaha (kalau di saham disebut sebagai kenaikan harga atau capital gain). Contohnya adalah ketika anda membeli saham perusahaan UNVR (Unilever) di tahun 2020 di harga 4000, lalu anda hold atau simpan selama 1 tahun. Harga pada saham yang di hold atau di simpan tadi mengalami kenaikan harga menjadi 5000. Maka anda bisa dikatakan untung melalui Capital Gain, belum lagi anda mendapatkan keuntungan dari deviden.

Selain itu, apabila usaha bersama tesebut mengalami keuntungan, tentunya melalui keputusan bersama atau Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Keuntungan tersebut dapat di bagi (kalau di saham hal ini disebut sebagai Deviden atau bagi hasil). Ada 2 istilah deviden yaitu Deviden Yield dan Deviden Payout Ratio.

Deviden Yield menunjukkan berapa persen bagi hasil yang di dapatkan dibandingkan dengan harga saham nya (pada saat di tetapkan RUPS) biasanya umumnya rata-rata 3%.

Deviden Payout Ratio menunjukkan berapa persen bagi hasil yang dikeluarkan dibandingkan keuntungan perusahaan.

Risiko membeli saham

Layaknya membeli suatu usaha juga, resiko terbesar dari berinvestasi saham itu melalui pasar modal (Perusahaan terbuka) maupun secara langsung (Perusahaan tertutup) adalah pailit atau mengalami kebangkrutan dari perusahaan yang kita beli.

Jadi sangat penting bagi investor pemula untuk betul-betul memperhatikan perusahaan apa yang akan di beli sahamnya karena kinerja dari perusahaan tersebut akan menentukan harga saham kita di masa yang akan datang. Istilahnya jangan membeli kucing dalam karung.

Jika Anda masih bingung memahami apa itu saham saya akan memberikan konsep dasar sahamnya, Contohnya sebagai berikut:










Rudi memiliki modal sebesar 10 Juta untuk berjualan Bakso keliling dan berjualan jasa pulsa elektronik, voucher data dan voucher game online.















Setelah Merintis usahanya selama 10 Tahun, Rudi memutuskan untuk berjualan Jasa elektronik. Setelah usahanya berkembang, Rudi mengajak Radi sebagai mitra Penyertaan Modal.










Ketika Rudi memerlukan modal yang lebih besar lagi untuk pengembangan usaha selanjutnya, Rudi dan Radi mengajak Masyarakat sebagai mitra perusahaan melalui pasar modal.

Di pasar modal, pemegang saham mayoritas mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut perusahaan mereka dengan menyetorkan dana yang dimiliki oleh masyarakat dengan minimal pembelian 100 lembar (1 Lot). Saat pertama kali perusahaan mengeluarkan saham disebut IPO (ada title tambahan Tbk) dan selanjutnya akan dilempar ke masyarakat pemodal atau investor untuk dicatatkan ke Bursa Efek Indonesia agar bisa diperdagangkan antar investor yang ada di sana dengan sistem lelang berkelanjutan atau terus-menerus. Semakin banyak yang tertarik dan beli maka akan semakin naik harganya, begitupun sebaliknya.

Berapa dana yang harus disiapkan untuk membeli saham di pasar modal? Tergantung harga sahamnya yang akan dibeli dengan minimal pembelian 1 lot (100 Lembar), contohnya:

1. Saham Japfa (JPFA) saat ini harganya Rp. 300/lembar, jadi minimal pembelian nya Rp. 30.000 dan kelipatannya.

2. Saham Unilever (UNVR) saat ini harganya Rp. 5000/lembar, jadi minimal pembeliannya Rp. 500.000 dan kelipatannya.

3. Saham DCI Indonesia (DCII) saat ini harganya Rp. 50.000/lembar, jadi minimal pembeliannya Rp. 5000.000 dan kelipatannya.

Dan seterusnya, Harga saham dapat dilihat di aplikasi Online seperti Yahoofinance.com, Data Saham Indonesia, RTI Business, Investing, dll.

Jika masih belum paham, saya akan mengambil contoh Aplikasi Online Jual Beli saham (Ajaib













Harga saham Bank Jago Tbk (ARTO) adalah 13.125, maka untuk mendapatkan saham perusahaan tersebut anda harus menyetorkan modal sebesar 1.312.2500 atau 13.125 x 100 lembar (1 Lot). Aplikasi Online Jual Beli saham yang saya pakai tersebut adalah aplikasi Ajaib, yang pasti sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Beberapa Indeks penting yang harus kalian ketahui yakni IHSG, LQ45, ISSI, JII.

IHSG: Indeks Harga Saham Gabungan adalah rata-rata harga saham seluru Indonesia yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jika IHSG naik artinya rata-rata harga saham seluruh perusahaan naik begitupun sebaliknya.

LQ45: Liquid 45 adalah pergerakan rata-rata harga saham yang terdiri dari 45 perusahaan yang sering diperjualbelikan di IHSG. Dilansir dari laman idx.co.id, para penghuni Saham LQ45 periode Agustus 2019-Januari 2020 adalah:

ADRO Adaro Energy Tbk (Coal Mining)

AKRA Akr Corporindo Tbk (Wholesale)

ANTM Antam Tbk (Metal and coal mining)

ASII Astra Internasional Tbk (Automotif&Components)

BBCA Bank Central Asia Tbk (Bank)

BBNI Bank Nasional Indonesia Tbk (Persero)

BBRI Bank Republik Indonesia Tbk (Persero)

BMRI Bank Mandiri Tbk (Persero)

BBTN Bank Tabungan Negara Tbk (Persero)

BRPT Barito Pacific Tbk (Chemicals)

BSDE Bumi Serpong Damai (Property &Real Estate)

BTPS Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah (Bank)

CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk (Animal Feed)

CTRA Ciputra Development Tbk (Property &Real Estate)

ERAA Erajaya Swasembada Tbk (Retail)

EXCL XL Axiata Tbk (Communication)

GGRM Gudang Garam Tbk (Tobacco Manufacture)

HMSP H.M Sampoerna Tbk (Tobacco Manufacture)

ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (Food&Beverages)

INCO Vale Indonesia Tbk (Metal&Mineral Mining)

INDF Indofood Sukses Makmur Tbk (Food& Beverages)

INDY Indika Energy Tbk (Coal Mining)

INKP Indah Kiat Pulp & Energy Tbk (Pulp&Paper)

INTP Indo Cement Tunggal Prakarsa Tbk (Cement)

ITMG indo Tambang Megah Raya Tbk (Coal Mining)

JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk (Animal Feed)

JSMR Jasa marga Tbk (Persero)

KLBF Kalbe Farma Tbk (Pharmaceuticals)

LPPF Matahari Departement Store Tbk (Retail Trade)

MEDC Medco Energy Indonesia Tbk (CRUDE Petroleum & Natural Gas Production)

MNCN Media Nusantara Citra Tbk (Advertising, Printing&Media)

PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk (Energy)

PTBA Bukit Asam Tbk (Coal Mining)

PTPP PP (Persero)

PWON Pakuwon Jati Tbk (Property & Real Estate)

SCMA Surya Citra Media Tbk (Advertising, Printing & Media)

SMGR Semen Indonesia Tbk (Cement)

SRIL Sri Rejeki Isman Tbk (Textile, Garment)

TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (Pulp & Paper)

TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero)

TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chemicals)

UNTR United Tractors Tbk (Wholesale)

UNVR Unilever Indonesia Tbk (Cosmetics & Household)

WIKA Wijaya Karya Tbk (Persero)

WSKT Waskita Karya Tbk (Persero)

ISSI: Indeks Harga Saham Syariah adalah rata-rata pergerakan harga saham yang terdiri dari seluruh perusahaan yang sesuai dengan prinsip syariah.

JII: Jakarta Islamic Index disebut juga LQ45 nya ISSI adalah pergerakan harga saham yang terdiri dari 30 perusahaan yang paling sering diperjualbelikan di ISSI.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Pengarahan: Definisi, Fungsi dan Faktor

Konsep Stakeholder Perusahaan

Hasil Rangkuman Presentasi Kelompok 3 Dasar-Dasar manajemen (Rafiqi)