Sejarah Berkembangnya Ilmu Manajemen
Sejarah Berkembangnya Ilmu Manajemen
Perkembangan ilmu manajemen ada 4 jenis yaitu:
1.
Universal process approach
2.
Behavioral approach
3.
System approach
4.
Contingency approach
Sejarah perkembangan ilmu manajemen
Perkembangan ilmu manajemen juga diperkirakan ribuan tahun
yang lalu sebagai contoh bangsa Mesir kuno yang hidup 5000 tahun yang lalu
berhasil membangun piramida. Pembangunan piramida diperkirakan membutuhkan
tenaga kerja sebanyak 100000 orang dan penyelesaiannya memerlukan waktu 20
tahun, pencapaian yang luar biasa tersebut diduga kuat merupakan hasil dari
sebuah manajemen yang sangat cermat.
Perkembangan ilmu manajemen
Kendati praktik manajemen sudah dilaksanakan sejak ratusan
atau ribuan tahun yang lalu, namun berbagai peradaban masa lalu tersebut belum
berhasil mensistemisasi manajemen menjadi sebuah kumpulan pengetahuan
sistematis yang akan melahirkan disiplin ilmu manajemen.
manajemen sebagai disiplin ilmu yang masih muda banyak
memperoleh sumbangan dari berbagai disiplin ilmu yang lain seperti psikologi
sosiologi matematika maupun fisika.
Pendekatan yang digunakan dalam disiplin ilmu manajemen
·
Universal proses approach
Universal proses approach pendekatan proses universal
merupakan pendekatan yang paling tua dan paling populer dalam pemikiran
manajemen (Kreitner, 2007:34)
Menurut pendekatan proses universal administrasi seluruh
organisasi baik organisasi pemerintah maupun swasta besar ataupun kecil akan
membutuhkan proses rasional yang sama.
Seorang tokoh terkemuka tentang pendekatan proses universal adalah Henry fayol pada tahun 1916, Henry fayol menerbitkan buku berjudul administration industri a general yang kemudian menjadi sebuah buku klasik di dalam pemikiran ilmu manajemen.
Pekerjaan manajer dapat dibagi kedalam lima fungsi yang
mencerminkan tanggung jawab manajer kelima fungsi tersebut adalah planning,
organizing commanding, coordinating dan controlling.
Untuk menjalankan fungsi tersebut manajer membutuhkan sejumlah prinsip dalam
pengelolaan organisasi yang dinyatakan oleh file sebagai 14 prinsip manajemen
yaitu:
1.
Devision of works (pembagian
kerja)
untuk mencapai tujuan organisasi
pekerjaan harus dibagi kepada para pekerja sehingga pembagian kerja itu akan
meningkatkan keahlian bekerja karena adanya proses spesialisasi kerja.
2.
Authority (wewenang)
Yaitu hak untuk memerintah
bawahan hak tersebut diberikan secara bersamaan dengan tanggung jawab yang
dimiliki seorang manajer terhadap pencapaian hasil kerja bagian yang
dipimpinnya.
3.
Dicipline (disiplin)
Yaitu sikap patuh terhadap aturan
organisasi yang harus dimiliki oleh manajer maupun karyawan sikap ini akan
memungkinkan organisasi berjalan dengan lancar.
4.
Unity of command (kesatuan
perintah)
Dalam hal ini setiap karyawan
harus menerima perintah hanya dari satu atasan agar karyawan terhindar dari
kebingungan di dalam pelaksanaan tugas.
5.
Unity of direction (kesatuan arah)
Usaha yang dilakukan oleh manajer
maupun karyawan di dalam organisasi harus dikoordinasikan dan difokuskan kepada
suatu alat atau tujuan yang sama
6.
Subordination of individual
interest to the general interest (meletakkan kepentingan umum diatas
kepentingan pribadi)
Dalam hal ini setiap karyawan
maupun manajer harus meletakkan kepentingan organisasi di atas kepentingan
pribadi sehingga tidak terjadi perbedaan kepentingan yang akan menghambat
pencapaian tujuan organisasi.
7.
Remuneration (penggajian)
setiap karyawan harus dibayar
secara wajar sesuai dengan kontribusi yang mereka bagi berikan bagi organisasi.
8.
Centralization (pemusatan
wewenang)
agar pemberian perintah dapat
berjalan dengan efektif dibutuhkan pemusatan wewenang.
9.
Saclar Chain (rantai saklar)
rantai saklar akan menunjukkan
rantai komando yang tergambar di dalam struktur organisasi formal.
10
.
Order (keteraturan)
menunjukkan pernyataan orang dan
material secara teratur di tempat kerja.
11.
Equity (keadilan)
Manajer harus memperlakukan
karyawan dengan adil untuk memperoleh loyalitas dan kesungguhan pekerja karyawan.
12.
Stability and tenure of personal
dalam hal ini perusahaan harus
berupaya mempertahankan karyawan terutama yang memiliki kinerja baik karena
kehilangan karyawan dengan kinerja baik akan mengakibatkan menurunnya
produktivitas atau minimum minimal mengharuskan perusahaan melati kembali
karyawan baru untuk mencapai tahap keahlian setara dengan karyawan lama.
13.
Initiatives (inisiatif)
manajemen harus merangsang
karyawan untuk memikirkan rencana dan melaksanakan rencana tersebut karena
karyawan akan memiliki kepuasan yang lebih besar bila mereka bisa melaksanakan
apa yang mereka rencanakan.
14.
Esprit de corps (menghormati korps)
merupakan suatu kondisi dimana
manajer dan karyawan arti organisasi tempat dimana dia bekerja di antaranya
dengan menjaga nama baik organisasi.
Fungsi dan prinsip manajemen yang dikemukakan oleh file
telah teruji sepanjang waktu. Kendati telah terjadi reformulasi revisi ekspansi
maupun penanaman kembali namun fungsi manajemen yang dikemukakan oleh file
masih dapat ditemukan di hampir seluruh buku teks manajemen.
·
Operational approach (pendekatan
operasional)
pendekatan operasional berawal Di
dalam industri manufaktur dan berkaitan dengan kegiatan manajemen perusahaan
yang berorientasi kepada kegiatan pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi produksi memangkas pemborosan dan meningkatkan mutu atau sering
disebut sebagai scientific management karena menerapkan kaidah
ilmiah dalam kegiatan manajemen produksi untuk menggantikan praktik tradisional
berdasarkan kebiasaan.
4 kajian scientific management:
1.
Standarisasi, yaitu suatu proses
pembuatan standar yang dilakukan melalui observasi yang cermat.
2.
Studi waktu dan tugas, yaitu
mendeteksi kekeliruan dalam bekerja menurut kebiasaan seperti pada pekerja
untuk menyetop biji besi dan butiran batu bara dengan sikap yang sama.
3.
Seleksi sistematis dan pelatihan, karyawan
dapat di tingkatkan kemampuan sampai tahap tertinggi melalui pelatihan semakin
ahli semakin produktif.
4.
Pembayaran insentif, yaitu dengan
memberikan target serta bonus ketika target dicapai.
·
Behavioral approach (pendekatan perilaku)
Sepanjang dekade pertama pada
abad ke-20, negara-negara industri di seluruh dunia mengalami perubahan sosial
dan budaya yang signifikan. Demikian dalam hal ini pendekatan perilaku merupakan
suatu pendekatan yang mengalami perkembangan secara evolusioner.
1.
Tokoh penting yang dianggap memberikan kontribusi
paling besar bagi berkembangnya pendekatan perilaku adalah Elton mayo,
beliau mengambil sebuah kesimpulan bahwasanya apabila suatu pemimpin yang
memperlakukan karyawannya dengan baik maka produktivitas karyawan akan
mengalami kenaikan.
2.
Tokoh kedua yang memberi sumbangan ilmu bagi
perkembangan pendekatan perilaku adalah Mary Parker follet, kontribusinya
adalah kesimpulan dari hasil observasinya bahwa kunci kinerja dari para manajer
dalam melaksanakan tugasnya terletak pada kemampuan mereka untuk melakukan
koordinasi.
3.
Tokoh ketiga adalah douglas mcgregor menyatakan
bahwa manajer yang memiliki asumsi pesimis mengenai karyawannya beranggapan
bahwa bawahan yang dipimpin pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan yang mereka
kerjakan dan akan berupaya menghindarinya sedapat mungkin.
Manajemen sebagai disiplin ilmu merupakan ilmu yang relatif
masih muda. Sebagai ilmu yang relatif lebih mudah adalah wajar apabila disiplin
ilmu manajemen meminjam berbagai konsep dari disiplin ilmu yang lebih mapan
untuk menjelaskan fenomena yang terjadi di dalam disiplin ilmu manajemen.
·
Tokoh utama pendekatan sistem adalah:
1. Chester I. Barnard
Pemikiran manajemen modern lainnya yang sangat dipengaruhi oleh pendekatan sistem adalah pandangan bahwa organisasi seperti halnya manusia yang merupakan suatu sistem terbuka memiliki kemampuan berpikir dan belajar. Dasar pemikiran ini kemudian disebut sebagai knowledge management, yakni suatu inisiatif strategi yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengeksploitasi berbagai ide yang berharga dari sumber daya manusia baik dari yang berasal dari internal organisasi maupun dari luar organisasi agar organisasi dapat memperoleh keunggulan bersaing (Kreitner, 2007).
·
Contingency approach (pendekatan kontingensi)
pada tahun 1960-an para manajer semakin sadar bahwa
efektivitas berbagai gaya manajemen bervariasi dan dipengaruhi oleh situasi
fenomena ini melahirkan pendekatan baru di dalam manajemen yang disebut
pendekatan kontingensi atau disebut juga situational approach.
·
Tokoh pemikir manajemen yang memberikan
kontribusi bagi perkembangan pendekatan kontingensi adalah:
1. Fred luthans (Kreitner, 2007)
pendekatan kontingensi memiliki arti tersendiri dalam kajian ilmu manajemen yang memperoleh dukungan bukti-bukti empiris yang kuat. Hal ini disebabkan karena Ilmu manajemen merupakan ilmu yang pasti. Menurut koontz dan para pemikir manajemen lainnya termasuk Peter drucker, manajemen merupakan campuran antara ilmu (Science) dan Science (Art) serta merupakan campuran antara pengetahuan (Knowledge) dan praktik (Practices).
Kelompok 2 (Dasar-Dasar Manajemen)
Komentar
Posting Komentar